Kurang 80 Kg, Pedagang Keluhkan Suplai Migor dari Distributor Pangan BUMN

Jakarta – Pedagang Minyak Goreng Curah di Pasar Kramat Jati, Haji Sidik mengeluhkan adanya kekurangan sebanyak 80 Kg dari jumlah 5000 Kg atau 5 Ton, yang dipesan olehnya pada minggu lalu dari Apical Group selaku Produsen dan BUMN PT Rajawali Nusindo selaku distributor. Diketahui Rajawali Nusindo merupakan anak perusahaan dari BUMN Holding Pangan RNI ID Food.

“Ada kekurangan sebesar 80 Kg. Padahal jumlah sebesar itu sangat menguntungkan bagi kami agen maupun pedagang kecil,” kata Sidik, kepada wartawan, Senin (18/4).

Dia menuturkan jika tangki minyak goreng mengalami kebocoran, mungkin hanya sebesar 10 sampai 20 Kg. Namun jika dalam jumlah yang mencapai 80 Kg dirinya pun menyangsikan hal tersebut.

“80 Kg itu jumlah yang sangat banyak. Buat kita para pedagang tentunya sangat berarti,” jelasnya.

Diketahui sebelumnya, Haji Sidik mendapatkan suplai minyak goreng dari distributor Holding BUMN Pangan ID Food, melalui anak perusahaannya yakni PT Rajawali Nusindo dalam pemesanannya yang tertera 5000 KG di surat jalan dari produsen minyak goreng apical group, namun kenyataannya berkurang sebanyak 80 Kg.

“Dihitung dari tangki masuk ke drigen, dari 5000 kg kurangnya 80 kg jadi totalnya 4920 kg bukan 5000 kg, seperti ini yang rugi saya yang kumpulkan pedagang untuk beli minyak goreng, mau stabilkan stok dan harga minyak goreng malah dirugikan, tegasnya.

Dirinya pun meminta kepada pemerintah harus ketat pengawasan dan pengawalan minyak goreng saat pengisian ke mobil tangki dari produsen, jangan hanya distributor cuma sewa mobil tangki, terus tidak ada yang kawal dari distributor.

“Harusnya distributor BUMN Rajawali Nusindo bisa melakukan pengawalan perihal isi tangki. Jangan sampai ada pengurangan yang signifikan,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *