REI Komitmen Jadi Mitra Strategis Ujudkan Satu Juta Rumah Untuk MBR

Jakarta-JROL,- Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) menyatakan komitmennya untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan satu juta rumah untuk masyarakat Indonesia.

‘’REI tentunya memiliki komitmen kuat untuk menyediakan rumah bagi masyarakat termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),’’ tegas Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) REI Eddy Hussy.  Dan  menegaskan, REI akan mengajak seluruh anggotanya untuk turut menyukseskan program rumah MBR.

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengharapkan pemerintah daerah (Pemda) memiliki data terkait kebutuhan rumah untuk  MBR secara jelas. Baik lokasi dan jumlahnya sehingga program pembangunan perumahan dapat berjalan dengan baik di seluruh Indonesia.

Selain itu, Pemda juga perlu mengalokasikan dana perumahan dalam APBD sehingga ada sharing atau pembagian anggaran antara pemerintah pusat dan daerah. Sebab, yang tahu berapa kebutuhan rumah masyarakat di daerah adalah pemerintah daerah. Untuk penyediaan rumah MBR, pemerintah juga mendorong peningkatan keterlibatan swasta.

“Saya mengajak pihak swasta juga bersama memenuhi kebutuhan papan,” tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat M. Basoeki Hadimoeljono. Dengan peningkatan peran swasta itu, diharapkan penyediaan rumah bagi MBR bisa berjalan cepat dan mampu mengurangi backlogperumahan. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), angka backlog perumahan tahun ini turun menjadi 11,4 juta unit.

Meski demikian, kebutuhan rumah masih menunjukkan tren meningkat setiap tahun dengan jumlah kebutuhan 750 ribu hingga 800 ribu unit per tahun.
Program Sejuta Rumah yang telah dicanangkan pemerintah diharapkan mampu menutupi kekurangan pasokan perumahan tersebut. Tahun ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mematok target pembangunan rumah untuk MBR sebanyak 700.000 unit dan 300.000 untuk rumah non MBR. Dibandingkan pada 2015 lalu, target penyediaan perumahan untuk MBR meningkat. Tahun lalu target pembangunan rumah bagi MBR hanya 603.000 unit.

Dengan kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah, juga pengembang, diharapkan ada peningkatan ketersediaan rumah bagi MBR, serta mengurangi tingkat kekumuhan permukiman di berbagai daerah di Indonesia. [red]