JAKARTA, JOURNALREPORTASE – Ketua Umum Pemuda Peduli Indonesia, Bima Putra, menyerukan ajakan moral kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga marwah Kejaksaan Agung sebagai lembaga penegak hukum yang memiliki peran vital dalam memberantas korupsi di tanah air.
Dalam keterangannya di Jakarta, Bima menegaskan bahwa perang melawan korupsi tidak dapat dilakukan oleh institusi hukum semata, melainkan membutuhkan dukungan aktif dan kesadaran kolektif dari seluruh rakyat Indonesia.
“Kejaksaan Agung adalah simbol penegakan hukum dan keadilan. Menjaga marwahnya adalah kewajiban kita bersama. Korupsi adalah musuh bersama dan hanya bisa dikalahkan jika seluruh elemen bangsa bersatu,” tegas Bima Putra.
Ia menambahkan, di tengah gencarnya upaya Kejaksaan Agung dalam mengungkap berbagai kasus besar, penting bagi masyarakat untuk tetap memberi dukungan moral dan kepercayaan terhadap proses hukum yang sedang berjalan.
Menurut Bima, menjaga marwah berarti menjaga kepercayaan publik terhadap integritas lembaga negara. Ia juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam memperkuat gerakan antikorupsi melalui edukasi, advokasi, dan pengawasan sosial.
“Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas bangsa. Kami di Pemuda Peduli Indonesia berkomitmen terus menggaungkan semangat antikorupsi melalui kegiatan nyata di tengah masyarakat.”
Organisasi Pemuda Peduli Indonesia selama ini dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan kampanye antikorupsi di berbagai daerah. Mereka mengadakan diskusi publik, edukasi hukum di sekolah dan kampus, serta mengawal berbagai isu nasional yang berkaitan dengan supremasi hukum.
Di akhir pernyataannya, Bima berharap agar Kejaksaan Agung tetap teguh, independen, dan profesional dalam menjalankan tugasnya, serta tidak goyah oleh tekanan politik maupun opini publik yang menyesatkan.
“Saatnya kita bersatu. Kejaksaan harus kuat, rakyat harus berani, dan bangsa harus bersih dari korupsi.” my