Cegah Penularan Penyakit Warga Binaan Lapas Cipinang Jalani Skrining ACF TBC

JAKARTA- JOURNALREPORTASE- Antisipasi penularan penyakit Tuberkulosis (TBC) Lapas Kelas I Cipinang melaksanakan kegiatan Skrining Active Case Finding (ACF) TBC, di Gazebo Lapas Kelas I Cipinang.

Kegiatan diawali dengan Skrining gejala selama 1 (satu) minggu dimulai pada tanggal 7-14 Agustus 2023, dilanjutkan kegiatan Rontgen dada pada tanggal 14-30 Agustus 2023. Kegiatan ini ditargetkan untuk 2.333 warga binaan Lapas Kelas I Cipinang.

ACF merupakan salah satu kegiatan penemuan kasus TBC secara aktif pada populasi umum melalui pemeriksaan Rontgen dada dengan mobile X-Ray.

Kegiatan skrining tersebut Lapas Cipinang menggandeng Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kantor Wilayah Kemenkumham (Kanwil) DKI Jakarta, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) dan Tirta Medical Centre (TMC).

Kegiatan Skrining ACF TBC ini merupakan program yang dilaksanakan oleh 206.330 narapidana/anak di seluruh Lapas dan Rumah Tahanan (Rutan) pada 33 Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) di Indonesia yang berada dibawah Ditjenpas.

Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Tonny Nainggolan, mengapresiasi keberlangsungan kegiatan Skrining ACF TBC.

“Kegiatan skrining ini merupakan salah satu upaya Lapas Kelas I Cipinang dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran penyakit TBC yang menular, khususnya terhadap warga binaan yang berada didalam lapas,” imbuhnya.

Untuk diketahui penyebab TBC dikarenakan kuman Mycobacterium Tuberculosis. TBC ditularkan melalui udara dari percikan (droplet) orang yang sakit TB pada saat berbicara, batuk maupun bersin.

Sementara Indonesia adalah negara dengan beban TBC tertinggi di dunia dengan jumlah kasus baru terbanyak kedua setelah India.