JAKARTA-JROL,- Rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api (KEK TAA), Kabupaten Banyuasin, diminta untuk dilakukan review ulang.
Pasalnya panitia khusus (pansus) hak angket DPR-RI beranggapan, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan pelabuhan tersebut dikhawatirkan akan mengganggu keuangan PT Pelindo II.
Kita sudah meminta penjelasan secara langsung dengan direksi dari PT Pelindo II. Disamping itu, kita minta anggaran ini terlebih dahulu di-review ulang,” kata Ketua Rombongan Pansus Hak Angket DPR-RI Pelabuhan Tanjung Carat, Wahyu Sanjaya yang ditemui di sela-sela rapat dengar pendapat di PT Pelindo II Cabang Palembang, 25 April lalu.
Pelabuhan yang rencananya akan dibangun lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok yang memakan biaya mencapai Rp3,3 triliun, perlu dikaji lebih dalam. “Pemerintah perlu di-adjust lagi untuk pembangunan yang lebih berguna,” terangnya. Karena itu, melalui rapat dengar pendapat (RDP), ungkap Wahyu anggota DPR Komisi VI, pihaknya juga sudah minta beberapa dokumen penting yang diperlukan untuk dibawa dan didiskusikan dalam rapat pansus. “Data yang ada dalam dokumen tadi akan kembali kita bedah lebih dalam,”ungkapnya.
Masih Tahap Survey
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelindo II, Saptono R Irianto, mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kebijakan ke pemerintah. Namun demikian, terkait rekomendasi dari pansus hak angket terkait dengan review ulang anggaran, Saptono mengaku, akan melihat dulu kebutuhan dan proyeksi kargo.
“Kita tidak ada masalah dengan usulan tersebut. Namun, untuk tahap awal akan dibangun pelabuhan dengan luas 75-100 hektare dari total lahan yang dipersiapkan 500-600 hektare. Sedangkan untuk lokasi kontainer mencapai 10 hektare,” terangnya.
Dijelaskannya, untuk saat ini pelaksanaan pembangunan masih tahap survey investigation design (SID) melalui konsultan. Di samping itu, juga sedang diajukan izin ke pemerintah untuk pembangunannya. “Kalau semua izin sudah selesai tahun ini, maka tahun depan akan kita mulai pembangunan. Kapasitas atau daya tampung peti kemas sebanyak 600 teus. Saat ini kita terus kejar pembangunannya, tahap awal kita target bisa selesai dalam waktu tiga tahun,” tandasnya. [red]