JORL-JAKARTA,- Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Masih terus melakukan berbagai upaya pencarian korban yang hilang. Salah saru upaya yang dilakukan dengan menerjunkan 15 penyelam untuk mencari korban KM Zahro Express yang terbakar Minggu (1/1/2016) pagi.
Informasi yang didapat , pencarian akan difokuskan di area seluas 151 nautical mile square. “Area yang kita cari hari ini luasannya 151 nautical mile square, dengan priority ada pada square 81 nautical mile square. Itu yang bisa kita cari dengan titik center ada di tempat kejadian,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo kepada wartawan di Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (2/1/2017).
Menurut dia, meski ombak di Muara Angke cukup tenang namun ada tantangan pencarian di laut. Yaitu terkait soal kedalaman, kekuatan arus atas atau bawah, gelombang, dan kondisi cuaca. “Tapi lihat hari ini semua mendukung kita. Mudah-mudahan tim kita, mereka akan melakukan penyelaman setelah ada klarifikasi dan tanda-tanda pencarian Basarnas. Penyelamnya ada 15 ya,” kata Soelistyo.
Kepala Bagian Humas Basarnas, Marsudi mengatakan, sesuai standar operasi masa tanggap akan diberlakukan selama tujuh hari. Pihaknya menerjunkan sebanyak satu tim penyelam untuk melakukan pencarian korban hilang. “Kesulitan kita manifes penumpangnya tidak jelas. Berdasar manifes hanya 100 tapi sudah dievakuasi 274 korban,” katanya.
Menurut Marsudi, selain tim dari Basarnas, pencarian juga melibatkan petugas dari Kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta dan unsur terkait lain. Tidak tertutup kemungkinan, jumlah korban hilang bisa bertambah dari yang diperkirakan sebanyak 17 orang.
Saat ini, kapal Zahro Express yang terbakar pada Ahad pagi, 1 Januari 2017, itu sudah merapat di pelabuhan. Kepolisian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan menyelidiki penyebab terbakarnya kapal. Sejauh ini diduga kebakaran terjadi karena korsleting listrik di ruang mesin. [red]
